Jumat, 12 April 2013

Kisah cinta burung Enggang


 http://ajimachmudi.files.wordpress.com/2010/10/eg3.jpg?w=219&h=300&h=300

 Mari kita simak..,,,!!BErsama
jika teman-teman ingin menjadi pangeran cinta atau kekasih yang setia, maka teman-teman sebaiknya belajar dari burung Enggang.
Kenapa?
Karena burung Enggang atau Rangkong adalah burung yang setia, Ia hanya mempunyai satu kekasih selama hidupnya.  Tidak ada kata selingkuh dalam hidupnya ataupun poligami. Cintanya hanya untuk istrinya, sayangnya tidak akan dibagi 2.
Sebenarnya banyak hewan yang monogami (hanya mempunyai satu pasangan selama hidupnya) seperti pinguin, burung makau, dan lain-lain. Namun burung Enggang ni mempunyai satu kelebihan. Cara bertelurnya merupakan suatu daya tarik tersendiri. Pada awal masa bertelur burung jantan membuat lubang yang terletak tinggi pada batang pohon untuk tempat bersarang dan bertelurnya burung betina. Hanya terdapat satu bukaan kecil yang cukup untuk burung jantan mengulurkan makanan kepada anak burung dan burung enggang betina. kemudian burung jantan dengan setia memberi makan burung betinanya melalui sebuah lubang kecil selama masa inkubasi, dan berlanjut sampai anak mereka tumbuh menjadi burung muda. Apabila anak burung dan burung betina tidak lagi muat dalam sarang, burung betina akan memecahkan sarang untuk keluar dan membangun lagi dinding tersebut, dan kedua burung dewasa akan mencari makanan bagi anak-anak burung. Dalam sebagian spesies, anak-anak burung itu sendiri membangun kembali dinding yang pecah itu tanpa bantuan burung dewasa.

    coba kita bayangkan seandainya ketika burung betina mengerami telurnya, burung jantan mati tertembak oleh pemburu. Apa yang akan terjadi pada burung betina? Burung betina akan menunggu burung jantan sampai burung betina mati kelaparan. Betapa tragisnya kehidupan sijanda Enggang yang ditinggal oleh kekasihnya.

Terkadang kita harus berguru kepada hewan, pada makhluk tuhan yang katanya tak berakal. Sangat banyak kasus perceraian, perselingkuhan, dan kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi. Hal tersebut adalah suatu fakta yang membuktikan bahwa kita tidak jauh lebih baik dari burung Enggang. Yah.. burung Enggang memang bisa menjadi salah satu referensi untuk belajar menjadi pasangan yang setia.
Enggang termasuk dalam kelompok Bucerotidae ini memiliki sekitar 57 spesies yang tersebar di seluruh dunia dan bisa hidup selama 35 tahun. 14 dari 57 spesies tersebut terdapat di Indonesia. Di luar Indonesia, spesies burung langka ini dikenal dengan nama hornbill, karena ciri khas pada paruhnya yang mempunyai bentuk menyerupai tanduk sapi. Nama ilmiahnya, “Bucerotidae” mempunyai arti “tanduk sapi” dalam bahasa Yunani.. Uniknya, Enggang jantan memiliki mata berwarna merah, sedangkan sang betina bermata putih. Makanannya terutama buah-buahan juga kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.
Burung Enggang saat ini sudah mulai langka. Hal itu disebabkan oleh maraknya ilegal logging dan perburuan. Sebagaimana kita tahu kalau burung Enggang membuat sarang dipohon-pohon besar. Sehingga apabila pohon-pohon besar ditebang burung Enggang akan kesulitan mencari sarang untuk tempat tinggalnya.
So…
mari kita peduli terhadap hutan kita and stop ilegal logging.
salam konservasi (^_^)9
narasumber
By : ichiversity
bersama ; kvn ARie biak batu bulan kayong (betenung) salam,,,,
terima kasIH suadah mengunjungi BLOG saya...(blog doan)"

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo